Kue mochi (disebut juga moaci) sebenarnya merupakan kuliner masyarakat Tionghoa, yang telah diadaptasi dengan selera masyarakat Jawa Tengah. Kue mochi terbuat dari tepung ketan dengan isi kacang tanah yang dihaluskan yang dibentuk bulat seperti onde-onde dan pada permukaannya dilumuri dengan biji wijen atau tepung maizena. Sebenarnya di daerah Jawa Barat, seperti di Bandung dan Sukabumi juga dapat kita temukan kue mochi, namun justru yang lebih dikenal adalah kue mochi dari Semarang, karena kue mochi Semarang ada isinya (isi kacang tanah ditumbuk) serta bentuknya lebih besar dibandingkan dengan Kue Mochi di daerah Jawa Barat.
Kue mochi Gemini saat ini telah dibuat pula dalam beberapa varian rasa, yaitu rasa talas, rasa strawberry, rasa durian, rasa coklat, rasa pandan, selain rasa originalnya, yaitu isi kacang tanah yang ditumbuk halus.
Lokasi tempat penjualan kue mochi ini adalah di Jalan Kentangan Barat 101 Semarang, telepon +62 024 3519503, 3519475.
Selain itu, Kue Mochi Gemini juga memiliki cabang di Jalan KH Wahid Hasyim 180 Semarang. Telepon +62 024 3584579.
Bagi para Pembaca yang tinggal di Jakarta, saat ini Kue Mochi Gemini juga membuka cabang di Kelapa Gading dengan nomor telepon +62 021 4500366, 91737277, 70075558.
baru aja makan kueh moaci gemini enak lembut terus dalemnya ada kacangnya hmmmmmm
ReplyDeletesip mksih infox gan...
ReplyDeleteLezatnya kue Mochi khas semarang ini.
ReplyDeleteBuat teman minum teh , nikmat nih....thx infonya...
ReplyDeleteRasanya ajib sekali...
ReplyDeleteHalal ga ya ini,, please info :)
ReplyDeleteHalal ga ya ini,, please info :)
ReplyDeleteDi bandung ada nggak ya
ReplyDeleteHalal ndak ya?mohon infonya...makasih
ReplyDeleteHalal ndak ya?
ReplyDeletePada saat penulis membeli ini, penulis tidak menemukan logo sertifikasi halal dari MUI. Namun penulis tidak tahu apakah saat ini Moaci Gemini telah mendaftarkan untuk sertifikasi halal atau belum.
ReplyDeleteNamun jika ditinjau dari bahan-bahan pembuatan moaci yang berupa tepung ketan, dengan isian dari kacang tanah dan gula karamel serta bagian kulit luarnya ditaburi dengan biji wijen dan tepung maizena, seharusnya adalah merupakan bahan-bahan yang halal. Namun penulis tidak mengetahui proses pembuatannya. Mungkin ada di antara Pembaca yang dapat menginformasikan mengenai kehalalan produk ini?
Tahan brpa hari ya?
ReplyDelete